berbagidotkom blognya Muhammad Asri, ST

Rabu, 19 November 2014

Detik-detik Jelang Wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Surah AI-Maidah ayat 3 turunkan pada waktu sesudah ashar, yaitu pada hari Jumat di Padang Arafah pada musim haji terakhir [Wada]. Pada saat ayat ini turun, Rasulullah s.a.w. berada di Arafah di atas unta. Setelah itu  Turunlah Malaikat Jibril alaihissalam dan langsung berkata: “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Karena itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu.” 


Hari itu tanggal 8 Juni tahun 632 M. Rasulullah meminta sebuah bejana berisi air dingin. Kemudian, meletakkan tangan beliau ke dalam air itu dan mengusapkan air ke wajahnya. Ada seorang laki-laki anggota keluarga Abu Bakar yang berkunjung dan membawa siwak. Rasulullah memandang siwak itu demikian rupa yang menunjukkan bahwa beliau ingin bersiwak. Maka, Bunda Aisyah melunakkan ujung siwak itu dengan giginya, dan Rasulullah pun menggosok dan membersihkan gigi beliau [Ini yang di maksud dalam Hadits bahwa ludah Bunda Aisyah bertemu dengan ludah Rasulullah SAW].

Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepada malaikat lzrail: “Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak izinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku.” 

Sesudah Malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah,  maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badui. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  maka ia pun memberi salam. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar suara orang berseru mengucapkan salam,"Bolehkah aku masuk?" Tanya si tetamu itu, ketika puteri Rasulullah,Fatimah az-zahra membuka pintu. 

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya."Maafkanlah, ayahku sedang demam" kata Fatimah.
Pintu ditutup dan beliau kembali menemani ayahnya yang sedang berbaring di pembaringan. Kemudian malaikat lzrail mengulangi lagi salamnya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Rasululullah memandang puterinya itu dan bertanya,"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayah,baru sekali ini saya melihatnya." tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap wajah puterinya itu dengan padangan yang menggetarkan.Renungannya cukup sayu seolah-olah bahagian demi bahagian wajah putrinya itu hendak dikenang. Bertanda bahwa beliau akan segera berpisah dengan putri kesayanganya itu. 

"Ketahuilah anakku bahwa dialah yang meghapuskan kenikmatan sementara dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut." Kata-kata Rasulullah menyebabkan Fatimah ditimpa kesedihan yang amat sangat. 

Ketika Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar tangisan Fatimah r.a. maka beliau pun berkata: “Janganlah kamu menangis wahai anakku, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu denganku.” 

Fatimah-pun tersenyum. Kemudian Rasulullah s.a.w. pun menjemput malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap: “Assalamuaalaikum ya Rasulullah.”

Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab: “Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang mengunjungiku atau untuk mencabut rohku?”

Maka berkata malaikat lzrail: “Kedatangan saya adalah untuk mengunjungimu dan untuk mencabut rohmu, itupun kalau anda izinkan, kalau anda tidak izinkan maka aku akan kembali.” 

Berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam“Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?”

Berkata lzrail: “Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, semua para malaikat sedang memuliakan dia.”  [Malaikat Jibril adalah salah satu malaikat yang memiliki kedudukan paling utama].

”Bolehkah aku minta Jibril untuk turun?”  Kata Rasulullah SAW pada Izrail. 

Tidak beberapa saat kemudian Jibril 'alaihissalam  pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah s.a.w. Melihat kedatangan Jibril, maka Rasulullah pun berkata: “Wahai Jibril, tahukah engkau bahwa ajalku sudah dekat”

Berkata Jibril: “Ya aku memang tahu.”

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  bertanya lagi:“Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah Subahanahu Wa Ta'ala." 

Berkata Jibril 'alahissalam “Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti rohmu dilangit. Semua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan Semua bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu.” 

Berkata Rasulullah s.a.w.: “Alhamdulillah, Namun sesungguhnya, bukan itu yang kutanyakan. wahai Jibril, gembirakanlah aku dengan keadaan umatku pada hari Kiamat nanti.” 

Kemudian Jibril berkata lembut menghibur dan menenangkan, “Aku beri engkau kabar gembira bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman, 'Sesungguhnya, Aku telah mengharamkan surga bagi semua Nabi sebelum engkau memasukinya terlebih dahulu. Allah mengharamkan pula surga itu kepada sekalian umat manusia sebelum umatmu terlebih dahulu memasukinya.” 

Maka, menarik napas legalah Rasulullah saw. Beliau bersabda,“Sekarang, barulah senang hatiku dan hilang susahku.” 

Kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  menoleh kepada Malaikat Maut dan berkata: “Wahai lzrail, dekatlah kamu kepadaku.”

Setelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, ketika roh nya sampai di dada, maka Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati” 

Jibril memalingkan pandangan dari Rasulullah ketika mendengar kata-kata beliau itu. Melihat tingkah laku Jibril tersebut,  maka Rasulullah shalllahu 'alaihi wasallam pun berkata: “Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?” 

Jibril berkata: “Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?” 

Anas bin Malik r.a. berkata: “Ketika roh Rasulullah s.a.w. telah sampai di dada beliau telah bersabda: “Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu.” 

Ali radhiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah s.a.w. berkata: “Umatku, umatku.” 

Inilah orang yang sangat mulia. Pada saat ajalnya telah menjelang dan diberi kabar gembira tentang kehormatan yang akan diterimanya di langit, justru ia baru akan bisa gembira jika telah mendengar kabar tentang nasib umatnya nanti, betapa besarnya kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kita.

Ya Allah berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, istri-istrinya dan keturunannya sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahaagung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar